Dokumentasi pameran penjelasan pembangunan Terminal LNG Sidakarya yang dikunjungi Menteri LH, Denpasar, Bali. ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari.
Untuk pembangunan Terminal LNG Sidakarya di jarak 3,5 km dari pantai
Denpasar (ANTARA) – Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan bahwa Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq telah memberi persetujuan lingkungan terkait pembangunan terminal Liquefied Natural Gas (LNG) di Sidakarya.
Koster dalam keterangan di Denpasar, Jumat, mengatakan izin ini disampaikan Menteri LH saat mereka bertemu di Jakarta pada Selasa (2/9) , di mana perizinan Analisis Dampak Mengenai Lingkungan (Amdal) dari Kementerian Lingkungan Hidup dijanjikan terbit akhir September 2025.
"Termasuk juga saya bertemu Menteri LH yakni persetujuan Amdal (terminal LNG Sidakarya) ditargetkan akhir September,” ucapnya.
Namun untuk melancarkan pembangunannya, pemerintah sepakat terminal yang tadinya hendak dibangun di pesisir pantai diubah menjadi berjarak 3,5 km dari pesisir Pantai Sidakarya.
“Untuk pembangunan Terminal LNG Sidakarya di jarak 3,5 km dari pantai," kata Gubernur Koster.
Orang nomor satu di Pemprov Bali itu menjelaskan terminal dibangun di radius 3,5 km area lepas pantai demi tetap menjaga kelestarian ekosistem laut.
"Jadi, tidak lagi di bibir pantai Sidakarya, jadi di dalam, supaya ramah lingkungan dan tidak ribut (penolakan) lagi," ujarnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra juga menegaskan pembangunan Terminal LNG Sidakarya akan dilanjutkan namun titik pasti pemindahan akan segera ditentukan.
Pembangunan ini dipastikan tidak akan mundur, selain kini telah mengantongi izin Menteri LH juga demi mendorong pembangunan energi ramah lingkungan, kata dia.
Program pembangunan Terminal LNG Sidakarya sendiri sudah tiga tahun berproses namun hingga saat ini belum ada aksi sebab terhalang Amdal.
Amdal menjadi tahapan terakhir yang dinantikan Pemprov Bali, yang baru mendapat angin segar pada Mei 2025 ketika Menteri LH Hanif Faisol berkunjung langsung dan menjanjikan Amdal segera terbit.
Menteri Hanif memberi sinyal hijau pembangunan Terminal LNG tersebut guna menghindari Bali dari dampak listrik seperti pemadaman listrik total yang sempat terjadi.
Baca juga: Gubernur Bali jawab ketakutan masyarakat jika dibangun terminal LNG
Baca juga: Pelindo optimalisasi layanan terminal LNG dukung energi bersih di Bali
Baca juga: Menteri LH mulai proses dokumen lingkungan LNG Bali
Pewarta: Ni Putu Putri MuliantariEditor: Agus Salim Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.