Tangkap layar- Peta gempa yang dirilis BMKG mengguncang wilayah pantai utara Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Rabu (3/9/2025) . ANTARA/HO-BMKG
Hasil analisis, gempa memiliki parameter pembaruan dengan magnitudo 4,8. Episenter gempa terletak pada koordinat 0,82 derajat LS; 120,35 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 53 kilometer arah timur laut Palu
Palu (ANTARA) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperbarui informasi gempa mengguncang Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dari magnitudo 5,0 menjadi magnitudo 4,8 dan tidak berpotensi tsunami.
"Hasil analisis, gempa memiliki parameter pembaruan dengan magnitudo 4,8. Episenter gempa terletak pada koordinat 0,82 derajat LS; 120,35 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 53 kilometer arah timur laut Palu atau wilayah pantai utara Parigi Moutong pada kedalaman 10 kilometer," kata Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Rabu.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata dia, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault ).
Baca juga: Diguncang gempa, sekolah di Parigi Sulteng pulangkan peserta didik
Gempa terjadi pada Pukul 06.53 WIB di wilayah pantai utara Parigi Moutong berdampak dan dirasakan di daerah Parigi dengan skala intensitas IV MMI (bila siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Kemudian daerah Palu dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), dan daerah Poso dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
"Hasil pemodelan, tidak berpotensi tsunami," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Parimo imbau warga tetap tenang pasca gempa magnitudo 6,1
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Untuk sementara, kata dia, menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, lalu periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal masing-masing tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, seperti Instagram/Twitter @infoBMKG, website http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, telegram channel https://t.me/InaTEWS_BMKG atau melalui Mobile Apps IOS dan Android wrs-bmkg atau infobmkg," tutur Daryono.
Baca juga: BMKG: Waspada gelombang 2,5 meter di perairan NTT hingga 6 September
Baca juga: BMKG: Waspada potensi hujan deras, angin kencang & banjir rob hari ini
Pewarta: Mohamad RidwanEditor: Risbiani Fardaniah Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.